Hadis: Kedua kaki seorang hamba yang berdebu di jalan Allah tidak akan disentuh api neraka.
عن أبي عَبْس عبد الرحمن بن جبر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : «ما اغْبَرَّتْ قَدَمَا عَبْدٍ في سَبِيل الله فَتَمَسَّهُ النَّار».
[صحيح] - [رواه البخاري]
المزيــد ...
Dari Abu Abs Abdurrahman bin Jabr -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda, "Kedua kaki seorang hamba yang berdebu di jalan Allah tidak akan disentuh api neraka."
Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Bukhari
Makna hadis: Sesungguhnya orang yang keluar ke jalan untuk berperang di jalan Allah -Ta'ālā-, lalu kedua kakinya berdebu karenanya, maka hal itu menjadi sebab terjaganya dirinya dari api neraka. Dalam satu lafal Bukhari disebutkan, "Barangsiapa yang kedua kakinya berdebu di jalan Allah, pasti Allah mengharamkan orang itu dari neraka."
Klasifikasi
Tampilan lengkap...
- Hadis: Tidak ada hari untuk beramal saleh yang lebih disukai Allah daripada hari-hari ini.
- Hadis: Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- senang memulai dengan kanan dalam mengenakan sandal, menyisir (rambut), bersuci dan dalam segala urusannya.
- Hadis: Peliharalah kehormatan Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan cara menjaga hak-hak ahlulbait beliau!
- Hadis: Aku tidak pernah melihat Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- tertawa terbahak-bahak sampai terlihat langit-langit mulutnya. Beliau hanya tersenyum saja.
- Hadis: Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah -Ta'ālā- dengan tulus (benar), niscaya Allah akan menyampaikannya ke derajat orang-orang yang mati syahid meskipun ia mati di atas tempat tidurnya.
- Hadis: Jangan berdoa untuk kecelakaan atas diri kalian, jangan kalian berdoa untuk kecelakaan anak-anak kalian, jangan kalian berdoa untuk kecelakaan harta kalian. Jangan sampai kalian meminta sesuatu (keburukan) kepada Allah lalu bertepatan dengan waktu Dia mengabulkan doa kalian
- Hadis: Jika salah seorang dari kalian melihat dalam mimpinya sesuatu yang dia sukai, maka sesungguhnya hal itu dari Allah -Ta’ālā-, sebab itu hendaklah dia memuji Allah dan hendaklah dia menceritakannya