+ -

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«لَا يُمْسِكَنَّ أَحَدُكُمْ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ وَهُوَ يَبُولُ، وَلَا يَتَمَسَّحْ مِنَ الْخَلَاءِ بِيَمِينِهِ، وَلَا يَتَنَفَّسْ فِي الْإِنَاءِ».

[صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح مسلم: 267]
المزيــد ...

Abu Qatādah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda,
"Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian memegang kemaluannya ‎dengan tangan kanan ketika buang air kecil, jangan membersihkan bekas ‎kotoran (istinja) dengan tangan kanan, dan jangan pula bernapas dalam ‎bejana."

[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Muslim - 267]

Uraian

Dalam hadis ini, Nabi ﷺ menerangkan beberapa adab, yaitu beliau melarang laki-laki memegang kemaluannya dengan tangan kanan ketika buang air kecil dan tidak membersihkan najis dari kubul atau dubur dengan tangan kanan, karena tangan kanan diperuntukkan untuk perkara-perkara mulia. Beliau juga melarang seseorang bernapas dalam bejana yang digunakan minum.

Terjemahan: Inggris Urdu Spanyol Bengali Prancis Turki Rusia Bosnia Sinhala Indian China Persia Orang Vietnam Tagalog Kurdi Hausa Portugis Malayalam Telugu Swahili Thai Postho Assam Swedia Amhar Belanda Gujarat Kirgiz Nepal Yoruba Bahasa Dari Somalia Kinyarwanda Romania Malagasi Oromo Kannada
Tampilkan Terjemahan

Faidah dari Hadis

  1. 1- Menerangkan keterdepanan Islam dalam persoalan adab dan kebersihan.
  2. 2- Menjauhi perkara-perkara kotor, namun jika terpaksa menyentuhnya, maka hendaklah dengan tangan kiri.
  3. 3- Menerangkan kemuliaan dan keutamaan tangan kanan atas tangan kiri.
  4. 4- Kesempurnaan syariat Islam dan keuniversalan ajarannya.