عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه قَالَ:
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً، وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً، وَيُقَاتِلُ رِيَاءً، أَيُّ ذَلِكَ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا، فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ».
[صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح مسلم: 1904]
المزيــد ...
Abu Musa -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan:
Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang seseorang yang berperang untuk menunjukkan ketangkasan, berperang untuk menunjukkan sikap fanatisme, dan berperang untuk diberi pujian; manakah di antara itu yang berperang di jalan Allah?" Rasulullah ﷺ menjawab, "Orang yang berperang agar kalimat Allah menjadi yang tertinggi, dialah yang berperang di jalan Allah."
[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Muslim - 1904]
Nabi ﷺ ditanya tentang perbedaan niat atau tujuan orang yang berperang; ada yang berperang dengan tujuan menunjukkan ketangkasan, menampakkan fanatisme, dipuji di tengah manusia, atau lainnya. Manakah di antara itu yang dianggap berperang di jalan Allah? Lantas Nabi ﷺ mengabarkan bahwa orang yang berperang di jalan Allah adalah yang berperang dengan tujuan agar kalimat Allah menjadi yang tertinggi.