+ -

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ».

[صحيح] - [رواه مسلم] - [صحيح مسلم: 2590]
المزيــد ...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda,
"Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya di dunia melainkan Allah akan menutupi aibnya pada hari Kiamat."

[Sahih] - [HR. Muslim] - [Sahih Muslim - 2590]

Uraian

Nabi Muhammad ﷺ menerangkan bahwa tidaklah seorang muslim menutup aib saudaranya sesama muslim dalam suatu urusan kecuali Allah ﷻ akan menutupi aibnya kelak di hari Kiamat karena balasan semisal dengan perbuatan. Penutupan aibnya oleh Allah ini ialah dengan menutupi kekurangan dan kemaksiatannya, yaitu tidak menyiarkannya kepada penduduk Mahsyar dan bisa juga dengan tidak menghisab dan menyebutnya.

Terjemahan: Inggris Urdu Spanyol Bengali Prancis Turki Rusia Bosnia Sinhala Indian China Persia Orang Vietnam Tagalog Kurdi Hausa Portugis Malayalam Swahili Tamil Thai Postho Assam Amhar Belanda Gujarat Nepal
Tampilkan Terjemahan

Faidah dari Hadis

  1. 1- Perintah menutupi aib seorang muslim ketika ia melakukan suatu kemaksiatan disertai dengan mengingkari, menasihati dan mengingatkannya tentang Allah. Adapun jika ia termasuk pelaku keburukan dan kerusakan yang memamerkan kemaksiatan dan kefasikan, maka tidak sepatutnya ditutupi, karena menutupinya akan membuat mereka lebih berani melakukan kemaksiatan. Orang seperti itu hendaknya dilaporkan ke pihak penguasa, walaupun hal itu mengandung penyebutannya karena ia telah terang-terangan memperlihatkan kefasikan dan kemaksiatannya.
  2. 2- Anjuran untuk menutupi kesalahan orang lain.
  3. 3- Di antara faedah menutupi kesalahan adalah memberi kesempatan bagi pelaku dosa untuk introspeksi diri dan bertobat kepada Allah; karena menampakkan aib dan kekurangan termasuk menebar dosa, merusak suasana sosial, dan menggiurkan orang lain untuk melakukannya.
Tampilan lengkap...