Ḥużaifah bin Yamān -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Nabi Muhammad ﷺ bila ingin tidur, beliau meletakkan tangan di bawah kepala lalu mengucapkan,
"Allāhumma qinī 'ażābaka yauma tajma'u -aw tab'aṡu- 'ibādaka."
Artinya: "Ya Allah, jagalah diriku dari siksa-Mu pada hari Engkau mengumpulkan -atau membangkitkan- hamba-hamba-Mu." [Sahih] - [HR. Tirmizi - Diriwayatkan oleh Nasā`i - HR. Abu Daud - HR. Ahmad] - [Sunan Tirmizi - 3398]
Uraian
Nabi ﷺ ketika hendak tidur, beliau menjadikan tangannya sebagai bantalan dan meletakkan pipi kanan di atasnya, lalu membaca: Allāhumma, artinya: ya Allah, ya Tuhanku.
Qinī, artinya: lindungilah aku, yaitu peliharalah aku dari ...
'Ażābaka, artinya: siksa-Mu.
Yauma tajma'u -aw tab'aṡu- 'ibādaka, artinya: pada hari Engkau mengumpulkan -atau membangkitkan- hamba-hamba-Mu, yakni hari perhitungan amal atau hari Kiamat.
Faidah dari Hadis
1- Keutamaan doa yang penuh berkah ini dan anjuran merutinkannya dalam rangka meneladani Nabi ﷺ.
2- Anjuran tidur berbaring di atas sisi kanan.
3- As-Sindi berkata, "Doa beliau: 'Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu', di dalamnya terkandung pelajaran agar orang yang berakal menjadikan tidur sebagai sarana untuk mengingat kematian dan kebangkitan setelahnya."
4- Perlindungan dari azab Allah pada hari Kiamat adalah berkat karunia dan rahmat Allah, yaitu dengan taufik Allah kepada hamba untuk beramal saleh serta ampunan Allah terhadap dosa-dosanya.
5- Sikap tawaduk Nabi ﷺ kepada Allah Tuhannya.
6- Menetapkan adanya kebangkitan, hari Kiamat, dan bahwa manusia akan kembali kepada Tuhan mereka untuk kemudian Dia menghisab amal perbuatan mereka. Sebab itu, siapa yang mendapatkan hal yang baik, hendaklah ia memuji Allah Ta'ala. Namun siapa yang mendapatkan selain itu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. Semua itu tidak lain adalah amal perbuatan hamba yang Allah catat atas mereka.
7- Semangat tinggi para sahabat -raḍiyallāhu 'anhum- untuk menjelaskan tata cara Nabi ﷺ dalam tidurnya.
8- Perkataan Ḥużaifah, "Beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya" merupakan bagian dari kebiasaan beliau ﷺ yang mendahulukan anggota kanan dalam semua urusan, kecuali yang ditunjukkan sebaliknya oleh dalil.
9- Tidur di atas sisi kanan akan lebih cepat bangun karena jantung tidak stabil dalam keadaan tersebut, serta lebih nyaman bagi jantung karena ia berada di sisi kiri. Ketika seorang hamba tidur di atas sisi kiri, hal itu akan membahayakan jantung karena organ-organ lainnya akan menekannya.