+ -

عَنِ عَائِشَةَ أُمِّ المُؤْمِنين رَضيَ اللهُ عنها زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
أَنَّ الْحَوْلَاءَ بِنْتَ تُوَيْتِ بْنِ حَبِيبِ بْنِ أَسَدِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى مَرَّتْ بِهَا وَعِنْدَهَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: هَذِهِ الْحَوْلَاءُ بِنْتُ تُوَيْتٍ، وَزَعَمُوا أَنَّهَا لَا تَنَامُ اللَّيْلَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَنَامُ اللَّيْلَ! خُذُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ، فَوَاللهِ لَا يَسْأَمُ اللهُ حَتَّى تَسْأَمُوا».

[صحيح] - [متفق عليه] - [صحيح مسلم: 785]
المزيــد ...

Ummul Mukminin Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-, istri Nabi ﷺ meriwayatkan:
Al-Ḥaulā` binti Tuwait bin Ḥabīb bin Asad bin Abdul-'Uzzā melewatinya sementara Rasulullah ﷺ sedang ada di sisinya. Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- berkata, "Ini adalah al-Ḥaulā` binti Tuwait. Mereka menyebutkan bahwa ia tidak tidur sepanjang malam." Rasulullah ﷺ lantas bersabda, "Dia tidak tidur sepanjang malam? Lakukanlah amalan yang kalian mampu. Demi Allah! Allah tidak akan bosan hingga kalian sendiri yang bosan."

[Sahih] - [Muttafaq 'alaihi] - [Sahih Muslim - 785]

Uraian

Al-Ḥaulā` binti Tuwait -raḍiyallāhu 'anhā- sedang bersama Ummul Mukminin Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā-. Kemudian ia keluar meninggalkannya ketika Nabi ﷺ masuk. Aisyah berkata kepada beliau, "Wanita ini tidak tidur sepanjang malam, namun menghidupkannya dengan salat malam." Lalu beliau ﷺ mengingkari tindakannya yang membebani dirinya sendiri. Beliau bersabda, "Dia tidak tidur sepanjang malam! Sibukkanlah diri dengan amal saleh yang bisa kalian rutinkan. Demi Allah! Allah tidak akan jemu memberikan pahala dan ganjaran kepada hamba-hamba-Nya yang saleh lagi taat atas ketaatan, kebaikan, dan amal saleh mereka sampai mereka sendiri yang merasa bosan dan berhenti beramal."

Faidah dari Hadis

  1. 1- Memperbanyak ibadah melebihi dari kemampuan fisik dapat menyebabkan rasa bosan dan jemu, sehingga bisa berakibat meninggalkan ibadah.
  2. 2- Sederhana dan pertengahan dalam menunaikan ibadah adalah faktor kontinuitas dan keistikamahan.
  3. 3- Amal yang sedikit namun kontinu lebih baik daripada yang banyak namun terputus.
  4. 4- An-Nawawi berkata, "Dengan terus-menerus melakukan amal yang sedikit, ketaatan akan terjaga melalui zikir, murāqabah (merasa diawasi Allah), ikhlas, dan menghadapkan hati kepada Allah. Berbeda dengan amal yang banyak namun memberatkan, karena amal sedikit yang dilakukan secara berkesinambungan akan tumbuh hingga melampaui amal yang banyak namun terputus sekian kali lipat."
Terjemahan: Inggris Urdu Spanyol Uyghur Bengali Prancis Turki Rusia Bosnia Sinhala Indian China Persia Orang Vietnam Tagalog Kurdi Hausa Portugis Swahili Thai Assam Amhar Belanda Gujarat Bahasa Dari Romania Hongaria الجورجية المقدونية الخميرية الماراثية
Tampilkan Terjemahan