عَن أُمِّ الدَّرْدَاءِ وَ أَبِي الدَّرداءِ رَضيَ اللهُ عنهما أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ:
«دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ».
[صحيح] - [رواه مسلم] - [صحيح مسلم: 2733]
المزيــد ...
Ummu ad-Dardā` dan Abu ad-Dardā` -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ bersabda,
"Doa seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya adalah mustajab karena di dekat kepalanya ada malaikat yang ditugaskan. Setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, malaikat yang ditugaskan itu berkata, 'Āmīn, dan untukmu kebaikan yang sama.'"
[Sahih] - [HR. Muslim] - [Sahih Muslim - 2733]
Nabi ﷺ mengabarkan bahwa doa seseorang untuk saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuan orang yang didoakan adalah mustajab karena lebih tinggi dalam hal keikhlasan. Bahkan, di dekat kepala orang yang berdoa terdapat malaikat yang ditugaskan. Setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, malaikat yang ditugaskan itu berkata, "Āmīn, dan untukmu kebaikan yang sama seperti yang engkau doakan."