Tatkala (tanda) kematian datang kepada Abu Ṭālib, Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- mendatanginya. Beliau mendapati Abdullah bin Abi Umayyah dan Abu Jahal berada di sampingnya. Lalu beliau berkata, “Wahai pamanku, katakanlah Lā ilāha illallāh, sebuah kalimat yang aku akan berhujah untukmu dengannya di sisi Allah. Ketahuilah! Kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah! Kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah! Kekuatan itu adalah memanah. Kiamat tidak akan terjadi hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Ketika matahari terbit dan orang-orang melihatnya, mereka semuanya beriman Kematian didatangkan dalam rupa seekor domba jantan yang berbulu putih bercampur hitam Jangan kalian mempercayai Ahli Kitab dan jangan pula mendustakan mereka, tetapi katakanlah, 'Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami.' Kaum Yahudi itu orang-orang yang dimurkai, sedangkan kaum Nasrani adalah orang-orang yang tersesat Apabila engkau melihat orang-orang yang mengikuti yang mutasyābihāt, mereka itulah orang-orang yang Allah sebutkan, maka waspadalah terhadap mereka Pengkhianatan, kedurhakaan, dan kebohongan mereka kepadamu, serta hukumanmu kepada mereka akan ada perhitungannya Sungguh, yang engkau sampaikan dan dakwahkan itu benar-benar bagus, sekiranya engkau mengabarkan kafarat untuk apa yang telah kami perbuat? Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah telah menghilangkan kebanggaan jahiliah dan kesombongan mereka dengan nenek moyang Kemudian kalian benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (di dunia itu) Jika kalian membaca: Alḥamdulillāh (surah Al-Fātiḥah) maka bacalah: bismillāhirraḥmānirraḥim, karena ia adalah Ummul Qur`ān, Ummul Kitāb, dan tujuh rangkaian ayat, dan bismillāhirraḥmānirraḥim salah satu ayatnya. Perkataan Ali bin Abu Ṭālib -raḍiyallāhu 'anhu-, "Aku adalah orang pertama yang akan berlutut di hadapan Allah Yang Maha Pengasih untuk berperkara pada hari Kiamat." Umar -raḍiyallāhu 'anhu- mengajakku bergabung dengan tokoh-tokoh senior perang Badar. Tampak sebagian mereka merasakan gerah di dirinya Ibnu Abbas berkata, "Jika (seorang suami) mengharamkan istrinya, maka itu bukan talak." Ia membaca ayat, "Telah ada untuk kalian pada Rasulullah teladan yang baik."